Powered By Blogger

Jumat, 04 Desember 2015

Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Sesuai Tumbuh Kembang



Anatomi Fisiologi Sistem Urinaria
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin.
Terdiri dari :
            Ginjal
            Ureter
            Vesica Urinaria
            Uretra

Ginjal
 adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin.
Kedudukan ginjal di belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III  melekat langsung pada dinding abdomen
Fungsi Ginjal :
- Mengeluarkan Zat Toksik/ Racun
            - Keseimbangan Cairan
            - Keseimbangan Asam Basa
            - Mengeluarkan Sisa Metabolisme (Ureum, Kreatin Dll)

Lapisan ginjal
Setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna ungu tua
Lapisan ginjal terbagi atas :
Lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)
Lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)
      Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
            





Nefron adalah unit fungsional dasar dari ginjal, normalnya pada orang dewasa terdapat lebih dari satu juta buah nefron dalam satu ginjal. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin
Nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus)
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.






Ureter
Terdiri dari 2 pipa yang masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari :
Lapisan luar (jaringan ikat/ fibrosa)
Lapisan tengah (otot polos)
Lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter. Gerakan peristaltik mendorong urin melalui ureter yang dieskresikan oleh ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
Penyumbatan pada ureter bisa terjadi karena : ureter tertekuk, adanya batu, tekanan dari luar, dapat menyebabkan berkumpulnya air kemih di pylum dan menimbulkan infeksi

VESIKULA URINARIA ( Kantung Kemih )

Sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis
Bagian vesika urinaria terdiri dari :

1.      Fundus, yaitu bagian yang mengahadap kearah belakang dan bawah, bagian ini terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus deferent, vesika seminalis dan prostate.
2.      Korpus, yaitu bagian antara verteks dan fundus.
3.      Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum vesika umbilikalis.
4.      Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).




Proses miksi
            - distensi kandung kemih (± 250 cc) ® reflek kontraksi dinding kandung kemih ® relaksasi spinkter internus ® relaksasi spinkter eksternus ®  pengosongan kandung kemih
            - kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarakan melalui serabut saraf simpatis
            - persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf  otonom

URETRA
uretra adalah merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.

Uretra pada wanita
Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.



Anatomi Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan merupakan proteksi terhadap organ-organ yang terdapat dibawahnya dan membangun sebuah barrier yang memisahkan organ-organ internal dengan lingkungan luar dan turut berpartisipasi dalam banyak fungsi tubuh yang vital.

•Luas kulit orang dewasa 1,5 -2 m2 dengan berat kira-kira 15 % dari berat badan manusia •Tebal bervariasi antara ½ - 3 mm. •Kulit sangat kompleks, elastis dan sensitif bervariasi pada keadaan iklim, umur, sex, ras dan juga bergantung pada lokasi tubuh

Kulit dapat bergerak dan meregang tergantung pada :
•Tebal kulit
•Jumlah lipatan kulit
•Elastisitas kulit
•Perlekatan kulit dengan jaringan dibawahnya
•Umur individu.

Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
a.       Lapisan epidermis/ kutikel
Stratum korneum / lapisan tanduk
Stratum lusidum
Stratum granulosum / lapisan keratohialin
Stratum spinosum / stratum malphigi / pickle cell layer
Stratum basale
b.      Lapisan dermis/ korium, kutis vera, true skin
Pars papilare
Pars retikulare
c.       Lapisan subkutis/ hipodermis










Stratum Korneum/Lap Tanduk
Lapisan kulit yang paling luar
Terdiri atas beberapa lapis sel-sel gepeng yang mati
Tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin/zat tanduk
Terdiri dari 15-30 lapisan sel keratin
Diperkirakan, tubuh melepaskan 50-60 milyar keratinosit (korneosit) setiap hari.

Stratum Lusidum
Terdapat langsung di bawah lapisan korneum
Lapisan sel terang
Lapisan sel gepeng tanpa inti
Protoplasma yang berubah menjadi protein (elerdin)
Hanya ada pada kulit yang tebal, tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki

Stratum Granulosum/ Lapisan Keratohialin
Terdiri dari 2-3 lapisan sel gepeng
Grainy (lapisan bulir padi)
Sitoplasma berbutir kasar (keratohialin), terdapat inti diantaranya.
Juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

Stratum Spinosum/ Stratum Malphigi/ Pickle Cell Layer
Terdiri dari 5-8 lapisan
Lapisan yang paling tebal (0,2 mm)
Sel berbentuk poligonal yang besarnya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.
Terdapat sel langerhans (mengaktifkan sistem imun)
Lapisan ini memproduksi keratin
Keratin merupakan protein yang tidak larut air – menjaga kelembaban kulit

Stratum Basale
Lapisan epidermis yang paling dalam, berkontak dengan dermis
Terdiri atas sel-sel berbentuk kubus/kolumnar
Terdiri dari sel pembentuk melanin yang mengandung pigmen.
Sel-sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif

Lapisan Dermis/ Korium, Kutis Vera, True Skin
Berisi 3 jenis jaringan : Kolagen dan serat elastis, Otot, Saraf
Mendapat suplai darah dan saraf
Lapisan di bawah epidermis yang jauh lebih tebal daripada epidermis.
Sensori aparatus: sentuhan, tekanan, temperatur, nyeri.
Terdiri dari 2 bagian :
Pars Papilare : bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah
Pars Retikulare : banyak mengandung jaringan ikat, folikel rambut, pembuluh darah, saraf, kolagen.


Lapisan Subkutis/ Hipodermis
Merupakan kelanjutan dermis, terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Lapisan sel-sel lemak disebut panikulus adiposa yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Dalam lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah bening

Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama tergantung pada lokalisasinya, di abdomen dapat mencapai ketebalan 3 cm, kelopak mata dan penis sangat sedikit dan fungsinya sebagai Isolator panas bagi tubuh


MELANOCYTES
Mampu memproduksi pigmen coklat, melanin
Melanin dapat menyerap sinar ultraviolet (UV)
Sinar UV light berisi energi tinggi foton yang dapat merusak DNA – mutasi
Melanin dapat mencegah kerusakan  DNA, membantu mencegah kanker kulit


Kelenjar pada Kulit
Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak
Kelenjar keringat terbagi atas :

Kelenjar Ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di permukaan kulit.
Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam
Udara panas dan kering, ± 6 lt/24 jam
Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh  stres emosional, faktor paanas dan saraf simpatis
Fungsinya untuk pengeluaran keringat, pengaturan suhu tubuh

Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental
Banyak terdapat pada axila, areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar

Kelenjar sebasea (kelenjar minyak)
Terdapat di seluruh permukaan kulit kecuali di telapak tangan dan kaki
Terletak di samping akar rambut, bermuara pada folikel rambut
Fungsi : memberi lapisan lemak, bakteriostatik, menahan evaporasi
Masa remaja kelenjar sabasea lebih produktif

RAMBUT
Terdiri dari akar rambut dan batang
Menutupi hampir seluruh permukaan tubuh
Diproduksi oleh folikel rambut
Siklus pertumbuhan rambut:
Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh 0,35mm/hari
Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
Fase Katogen :fase diantara kedua fase
Pada saat 85% mengalami fase anagen, 15 % mengalami fase telogen

KUKU
Bagian terminal lapisan tanduk yang menebal
Akar kuku : bagian yang terbenam kulit jari
Badan kuku : bagian di atas jaringan lunak ujung jari
Tumbuh : 1 mm/minggu
Fungsi : melindungi jari tangan

FUNGSI KULIT
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis, misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi terutama yang bersifat iritan; lisol, karbol, asam dan alkali kuat, gangguan yang bersifat panas; radiasi, sengatan UV, gangguan infeksi luar; kuman/bakteri, jamur
Hal di atas terjadi karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabut jaringan penunjang yang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.

Fungsi absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tapi cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap. Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi.

Fungsi ekskresi
Kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa metabolisme dalam tubuh; NaCl, urea, as urat dan ammonia. Sebum yang diproduksi melindungi kulit juga menahan evaporasi air yang berlbhan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pd pH 5-6,5

Fungsi persepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas diperankan oleh badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh badan krause yang terletak di dermis. Badan taktil meissnerr terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan. Terhadap tekanan diperankan oleh badan vater paccini di epidermis

Fungsi pengaturan suhu tubuh
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan mengerutkan otot / kontraksi pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik.

Fungsi pembtkan pigmen
Sel pembtk pigmen/melanosit terletak di lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Jumlah melanosit menentukan warna kulit ras maupun individu. Warna kulit tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, oksi Hb dan karoten.

Fungsi keratinisasi
Proses berlangsung 14-21 hari sebagai perlindungan terhadap infeksi secara mekanis fisiologik

Fungsi pembentukan vit D
Dengan mengubah 7-dihidroksi kolesterol dengan bantuan sinar matahari.




 
Proses Eliminasi Sisa Metabolisme
       Merupakan pembuangan sampah dari sisa proses metabolisme tubuh. Beberapa jenis sampah metabolisme yang dibuang oleh tubuh adalah air, CO2, urea, dan lain-lain. Sistem tubuh yang berperan dalam proses eliminasi sisa metabolisme yaitu, sistem pernapasan, integumen, hepar, endokrin, dan renal.

Sistem pernapasan
      Sistem pernapasan atau respirasi adalah suatu peristiwa inspirasi (menghirup udara O2) dan ekspirasi (menghembuskan CO2). Sistem pernapasan berperan dalam pembuangan karbondioksida (CO2) dan air. Sistem ini juga dipengaruhi oleh fungsi kardiovaskuler

Sistem integumen
      Sistem integumen mencakup kulit pembungkus permukaan tubuh dan jaringan aksesoris lainnya, termasuk kuku, rambut,dan kelenjar. Keringat yang dihasilkan ini berasal dari isi pembuluh darah yang berada di sekitar kelenjar keringat tersebut. Keringat ini mengandung air,garam,urea,asam urat,dan sisa metabolisme lainnya. Pengeluaran keringat ini dipengaruhi oleh temperatur. Di mana peningkatan temperatur akan menyebabkan peningkatan kecepatan metabolisme sel dan kemudian akan meningkatkan pembentukan keringat. Selain itu,pengeluaran keringat juga dipengaruhi oleh hipotalamus melalui sistem saraf otonom yang  mengaktifkan  saraf  simpatis,sehingga  kelenjar keringat pun menjadi lebih aktif

Sistem hepar
      Hepar  merupakan kelenjar aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna cokelat, dan beratnya 1000-1800 gram. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan dan filtrasi darah, sekresi empedu, konvensi gula menjadi glikogen, dan banyak aktivitas metabolik lainnya.

      Hati berfungsi sebagai pengatur keseimbangan nutrien dalam darah dan sebagai organ yang menyekresikan empedu. Hepar juga berperan dalam pembuangan sampah metabolisme. Kelainan pada hepar akan mengakibatkan hepar tidak mempu untuk membuang sisa nitrogen. Asam amino,yang akan digunakan sebagai energi,harus mengalami proses deaminasi dengan dibuangnya gugus amin (NH3) yang merupakan nitrogen. NH3 ini tidak bisa begitu saja dibuang oleh tubuh, tetapi harus di proses dulu di hepar menjadi ureum, urea. Sampah inilah yang akhirnya dibuang melalui keringat dan ginjal (urine).

Sistem endokrin
      Sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Sistem endokrin berperan dalam eliminasi sampah metabolisme melalui pengaturan jumlah air dan natrium yang diabsorbsi kembali oleh ginjal yang berkaitan dengan jumlah cairan tubuh. Selain itu, sistem endokrin juga berperan dalam pengaturan final urine. Pengaturan final urine ini diatur oleh tiga jenis hormon yaitu antidiuretik hormon (ADH),renin,dan aldosteron.

Sistem renal (sistem perkemihan)
     Suatu sistem yang di dalamnya terhadi penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine.

     Eliminasi sampah metabolisme lainnya adalah eliminasi bilirubin yang terkonjugasi yang merupakan sisa pemecahan eritrosit yang sudah tua (Asmadi, 2008:95). Bilirubin yang terkonjugasi ini disimpan di dalam empedu dan karena perangsangan pengeluaran kolesistokinin, bilirubin tersebut masuk ke duodenum. Bilirubin merupakan pigmen yang memberikan warna cokelat kekuningan pada feses (Jati, 2007:128).


Proses Eliminasi Sisa Pencernaan


Proses pembentukan feses 
      Sekitar 750 cc chyme masuk ke kolon dari ileum. Di kolon, chyme tersebut mengalami proses absorbsi air, natrium, dan kloride. Absorbsi ini dibantu dengan adanya gerakan peristaltik usus. Dari 750 cc chyme tersebut, sekitar150-200 cc mengalami proses reabsorbsi. Chyme yang tidak diabsorbsi menjadi bentuk semisolid yang disebut feses. Selain chyme, adanya fermentasi zat makanan yang tidak dicerna menghasilkan gas yang dikeluarkan melalui anus setiap harinya yang dikenal dengan istilah flatus.

 Proses defekasi (eliminasi fekal)
       Eliminasi fekal bergantung pada gerakan kolon dan dilatasi spinchter ani. Kedua faktor tersebut dikontrol oleh sistem saraf parasimpatis. Gerakan kolon meliputi tiga gerakan yaitu gerakan mencampur, gerakan peristaltik, dan gerakan massa kolon. Gerakan massa kolon ini dengan cepat mendorong feses dari kolon ke rektum.
Begitu ada feses yang sampai di rektum, maka ujung saraf sensoris yang berada pada rektum menjadi regang dan terangsang. Kemudian impuls ini diteruskan ke medula spinalis. Setelah itu, impuls dikirim ke korteks serebri serta sakral II dan IV. Impuls dikirim ke korteks serebri agar indivisu menyadari keinginan buang air besar. Impuls dikirim ke sakral II dan IV, selanjutnya dikirim ke saraf simpatis untuk mengatur membuka sphincter ani interna. Terbukanya sphincter ani tersebut menyebabkan banyak feses yang masuk ke dalam rektum. Kemudian terjadi proses defekasi dengan mengendornya sphincter ani eksterna dan tekanan yang mendesak feses bergerak oleh kontraksi otot perut dan diafragma.

 Pola defekasi
       Waktu defekasi dan jumlah feses bersifat  individual. Orang dalam keadaan normal, frekuensi buang air besar 1 kali sehari. Pola defekasi individu juga bergantung pada bowel training  yang dilakukan pada masa kanak-kanak.



Hormon Terkait Eliminasi


Hormon anti diuretic (ADH) duktus untuk meremeabilit
Dibentuk dalam nucleus supraoptik dan mengandung asam amino. Mekanisme kerja ADH adalah meningkatkan permeabilitas duktus untuk mereabsorpsi sebagian besar air yang disimpan dalam tubuh dan mempermudah difusi bebas air dari tubulus cairan tubuh kemudian diabsorpsi secara osmosis.
Pengaturan produksi ADH: bila cairan ekstraseluler menjadi terlalu pekat, maka cairan ditarik dengan proses osmosis keluar dari sel osmoreseptor sehingga mengurangi ukuran sel dan menimbulkan sinyal saraf dalam hipotalamus untuk menyekresi ADH tambahan. Sebaliknya bila cairan ekstraseluler terlalu encer, air bergerak melalui osmosis dengan arah berlawanan masuk ke dalam sel. Keadaan ini akan menurunkan sinyal saraf unutk menurunkan sekresi ADH.
Salah satu rangsangan yang menyebabkan sekresi ADH menjadi kuat adalah penurunan volume darah. Keadaan ini terjadi secara hebat saat volume darah turun 15-25% dengan kecepatan sekresi meningkat 50x dari normal. Peranan penting dalam proses pembentukan laktasi adalah menyebabkan timbulnya pengiriman air susu dari alveoli ke duktus sehingga dapat diisap oleh bayi.

  Mineralocorticoids
Adalah hormon steroid glomerulosa zona disekresikan oleh korteks adrenal. Mereka mengatur elektrolit dan keseimbangan air dalam tubuh misalnya keringat, urin, empedu dan air liur.
Aldosteron: 95% dari kegiatan mineralokortikoid ada di rekening hormon ini. Sekresi aldosteron dirangsang oleh peningkatan K + atau jatuh dalam Na + konsentrasi dan volume darah. Aldosteron mengurangi Na + (dan Cl -) eliminasi dengan membantu dalam reabsorpsi aktif dari nephric filtrat dengan bertindak lebih dari tubulus distal dan tubulus convulated mengumpulkan.. Ini mempromosikan K + eliminasi dan mengurangi kehilangan air. Jadi aldosteron menjaga keseimbangan elektrolit.

   Hormone ovarium (estrogen dan progesteron)
Di sekresi oleh ovarium akibat respons terhadap dua hormone dari kelenjar hipofisis.

 Estrogen
Alami yang menonjol adalah estroidal (estrogen kuat), ovarium hanya membuat estrodiol merupakan produk degradasi (perubahan senyawa) steroid-steroid pada wanita yang tidak hamil, selama kehamilan diproduksi oleh plasenta. Estrogen beredar terikat pada protein plasma dan proses peningkatannya terjadi dalam hati yang melaksanakan peran ganda dalam metabolisme estrogen.
Urine wanita hamil benyak mengandung estrogen yang dihasilkan oleh plasenta.mekanisme aksi estrogen mengatur ekspresi gen tertentu dalam sel yang bekerja sebagai sasaran.
Progesteron
Metabolisme progesterone yang utama di dalam urine ialah pregnanediol (tidak aktif) dan pregnanetriol (perubahan korteks adrenal). Senyawa ini dibuang sebagai glucuronic (senyawa glikosid).

  Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang berfungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah, kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal ( Frandson, 2003) Prostaglandin adalah sekelompok zat yang menyerupai hormon, seperti hormon mereka memainkan peran dalam berbagai proses fisiologis.

 Gukokortikoidtid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi retensi natrium ( Frandson, 2003)
 kelenjar adrenal/suprarenal/anak ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola yang menempel pada bagian atas ginjal. Di setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal yang terbagi menjadi 2 bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian dalam (medula).
Apabila kita terkejut/takut anak ginjal memproduksi hormon adrenalin yang mengakibatkan denyut jantung meningkat.
Hipofungsi kelenjar adrenal mengakibatkan penyakit addison dengan gejala timbul kelelahan, berkurangnya nafsu makan, mual, muntah, dan meningkatnya pigmen melanin. Sedangkan hiperfungsi adrenal menyebabkan tumor kelenjar adrenal dengan akibat penyakit “Sindrom Cushing” dengan gejala : badan gemuk, anggota gerak kurus, wajah seperti bulan purnama, punuk lembu di punggung dan perutnya menggantung. Selain itu, kulit wajah memerah, hipertensi dan ketahanan terhadap stres menurun.
Hormon dan fungsi hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal, yaitu :
Bagian Korteks Menghasilkan :
HORMON GLUKOKORTIKOID
Fungsinya menurunkan metabolisme hidrat arang dan lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak, mengurangi kekebalan.

   Hormon Prolaktin
Hormon prolaktin meningkatkan perkembangan kelenjar mammae dan pembentukan susu dan dua hormon ganadotropin.
Prolaktin terdapat ada sebagian besar hewan termasuk manusia. Prolaktin, hormon pertumbuhan (Growth Hormone) dan Placental Lactogen (PL atau chorionic somatomammotropin (CS)), merupakan anggota dari hormon polipeptida berdasarkan sekuen asam amino yang homolog. Prolactin diproduksi oleh sel yang terdapat pada anterior pituitary, fungsi utama dari hormon prolaktin yaitu menginduksi dan pemeliharaan laktasi pada mamalia.

 Kelenjar pituitari
       Kelenjar pituitary adalah suatu struktur yang terletak dasar otak. Pada kebanyakan vertebrata, kelenjar ini terdiri atas tiga lobus: anterior, intermediet dan posterior. Lobus intermediet terdapat dalam kelenjar pituitari bayi tetapi pada orang dewasa hanya merupakan sisa (vestige).
   
Struktur gen prolaktin
        Pada dasarnya struktur prolaktin hampir mirip dengan struktur hormon pertumbuhan dan placental laktogen. Karena ketiganya dihasilkan dari prekursor yang sama. Pada manusia dan tikus, sepanjang cDNA dari mRNA sekuen homolog ketiga hormon tersebut hampir sama persis.

 Kortikosteroid
Kortikosteroid merupakan salah satu hormon yang dikeluarkan oleh kortek adrenal tetapi tidak termasuk hormon seks. Kortikosteroid dibagi menjadi dua kelompok menurut aktifitas biologisnya, yaitu glukokortikoid yang mempengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Dan mineralokortikoid yang mempengaruhi pengaturan elektrolit dan keseimbangan air. Kedua jenis kortikosteroid tersebut digunakan secara klinis untuk terapi penggantian hormon, untuk menekan sekresi ACTH, sebagai agen antiradang, dan imunosupresi.

Tanda Dan Gejala Gangguan Eliminasi
 Retensi Urine
Merupakan penumpukan urine dalam bladder dan ketidakmampuan bladder untuk mengosongkan kandung kemih. Penyebab distensi bladder adalah urine yang terdapat dalam bladder melebihi 400 ml. Normalnya adalah 250-400 ml.

   Inkontinensia Urine
Adalah ketidakmampuan otot spinter eksternal sementara atau menetap untuk mengontrol ekskresi urine. Ada dua jenis inkontinensia : pertama, stres inkontinensia yaitu stres yang terjadi pada saat tekanan intra-abdomen meningkat seperti pada saat batuk atau tertawa. Kedua, urge inkontinensia yaitu inkontinensia yang terjadi saat klien terdesak ingin berkemih, hal ini terjadi akibat infeksi saluran kemih bagian bawah atau spasme bladder.

 Enurisis
Merupakan ketidaksanggupan menahan kemih (mengompol) ntuyan uang diakibatkan ketidakmampuan untuk mengendalikan spinter eksterna. Biasanya terjadi pada anak-anak atau pada orang jompo.

Tanda Dan Gejala Gangguan Eliminasi Sisa Metabolisme Dan Pencernaan
    Retensi Urine

  • ·         Ketidak nyamanan daerah pubis
  • ·         Distensi dan ketidak sanggupan berkemih
  • ·         Urine yang keluar dengan intake tidak seimbang
  • ·         Menigkatnya keinginan untuk berkemih
  • ·         Ketidak sanggupan berkemih

Inkontinensia Urine
·         Pasien tidak dapat menahan keinginan BAK sebelum sampai di WC
·         pasien sering mengompol

Perubahan Pola Berkemih
·         Frekuensi : meningkatnya frekuensi berkemih tanpa intake cairan yang meningkat, biasanya terjadi pada cystitis, stres dan wanita hamil.
·         Urgency : perasaan ingin segera berkemih dan biasanya terjadi pada anak-anak karena kemampuan spinter untuk mengontrol berkurang.
·         Dysuria : rasa sakit dan kesulitan dalam berkemih misalnya pada infeksi saluran kemih, trauma dan striktur uretra.
·         Polyuria (diuresis) : produksi urine melebihi normal, tanpa peningkatan intake cairan misalnya pada pasien DM.
·         Urinary suppression : keadaan di mana ginjal tidak memproduksi urine secara tiba-tiba. Anuria (urine kurang dari 100 ml/24 jam), olyguria (urine berkisar 100-500 ml/jam)