Oksigenisasi
Kebutuhan
oksigenisasi merupakan kebutuhan utama mahluk hidup yang digunakan untuk
metabolisme sel dalam tubuh, mempertahankan hidup, dan aktivitas berbagai organ
dan sel yang lain.
Tujuan
dari pernapasan : Menyediakan oksigen bagi jaringan dan membuang karbondioksida
Fungsi utama sistem pernapasan : Untuk memperoleh O2
agar dapat digunakan oleh sel-sel tubuh & mengeliminasi CO2 yg dihasilkan
oleh sel
Saluran
pernpasan atas
Berfungsi
sebagai penyaring menghangatkan udara yang tertup, saluran ini terdiri dari :
Hidung
Nares anterior
adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke
dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum.
Fungsi hidung:
Penyesuaian
kelembaban udara dari rendah ke 98 %
Penyesuaian
suhu udara luar ke suhu dalam paru
dengan adanya struktur conchae dan septum
Melaksanakan filter terhadap debu yang berukuran 5
mikron ke atas
Kekebalan terhadap masuknya baksil yang ikut masuk
bersama udara
Sebagai indra pembau
Sebagai indra pembau
Faring
Merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak sampai esophagus
Bagian dari faring : NASOFARING, OROFARING, LARINGOFARING
Laring (tenggorokan). Terdiri atas bagian dari
tulang rawan yg diikat bersm ligamen
& membran, terdiri atas dua lamina
yg bersambung digaris tengah
Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis: ostium katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis: ostium antara pita suara dan laring
- Kartilago tiroid: kartilago terbesar pada trachea, sebagian dari kartilago membentuk jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid: satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak dibawah kartilago roid)
- Kartilago critenoid: digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara: ligamen yang terkontrol oleh gesekan otot yang menghasilkan bunyi suara, pita suara melekat pada lumen laring.
Saluran
pernpasan bawah
Trakea
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJUA4TzNh82P94_jzMV0ZC7aCVBye6dOsgCPUPhzbcHkVTInyrTXorcA970xYSGgKveU51l7nd5oZ-vM-w44kMP9vcnnzzqSxByrnaiIKFodANgDR5YbXvtZWpe8d0qbap6eUxLJff_U0/s1600/trakea.png)
Bronkus
Percabangan saluran nafas dimulai dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan dan kiri. Masing-masing bronkus terus bercabang sampai dengan 20-25 kali sebelum sampai ke alveoli. Sampai dengan percabangan bronkus terakhir sebelum bronkiolus, bronkus dilapisi oleh cincin tulang rawan untuk menjaga agar saluran nafas tidak kolaps atau kempis sehingga aliran udara lancar.
Bronkiolus
Percabangan dari bronkiolus
Percabangan dari bronkiolus
Alveolus
Di sini terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dari pembuluh darah kapiler dengan udara. Terdapat sekitar 300 juta alveoli di kedua paru dengan diameter masing-masing rata-rata 0,2 milimeter
Paru-paru
Paru-paru merupakan sebuah alat
tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung-gelembung (gelembung hawa = alveoli).
Gelembung-gelebung alveoli ini terdiri dari sel-sel epitel dan dan endotel.
Jika dibentangkan luas permukaannya lebih kurang 90 m2 pada lapisan inilah
terjadi pertukaran udara, O2 masuk ke dalam darah dan CO2 dikeluarkan dari
darah. Banyaknya gelembung paru-paru ini kurang lebih 700.000.000 buah yang
terdapat pada paru-paru kiri dan kanan.
Paru-paru sendiri dibagi menjadi
dua, yakni :
Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus (belah paru),
- Lobus pulmo dekstra superior,
- Lobus medial
- Lobus inferior
Tiap lobus tersusun oleh lobulus.
Paru-paru kiri, terdiri dari pulmo sinister lobus superior dan
lobus inferior. Tiap-tiap lobus terdiri atas belahan-belahan yang lebih kecil
bernama segment.
Paru-paru kiri mempunyai 10 segment yaitu :
- 5 buah segment pada lobus superior dan,
- 5 buah segment pada inferior
Paru-paru kanan mempunyai 10 segmet yakni :
- 5 buah segment pada lobus inferior
- 2 buah segment pada lobus medialis
- 3 buah segment pada lobus inferior
Tiap-tiap segment ini masih
terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus
yang satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi
pembuluh-pembuluh darah getah bening dan saraf-saraf, dalam tiap-tiap lobulus
terdapat sebuah bronkiolus. Di dalam lobulus, bronkiolus ini bercabang-cabang
banyak sekali, cabang-cabang ini disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus
alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm.
Paru-paru dibungkus oleh pleura. Pleura ada yang menempel langsung ke paru, disebut sebagai pleura visceral. Sedangkan pleura parietal menempel pada dinding rongga dada dalam. Diantara pleura visceral dan pleura parietal terdapat cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan pergerakan dan pengembangan paru secara bebas tanpa ada gesekan dengan dinding dada
Paru-paru
terletak dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
4. dan basis. Terletak pada diafragma
3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
4. dan basis. Terletak pada diafragma
Volume kapasitas paru paru
•
Volume
–
Volume tidal
(VT) adalah volume yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal
biasa. VT pada dewasa muda sehat berkisar 500 ml untuk laki-laki dan 380 ml
untuk perempuan
–
Volume cadangan
inspirasi (VCI) adalah volume udara ekstra yan masuk ke paru-paru dengan
inspirasi maksimum di atas inspirasi tidal. CDI berkisar 3.100 ml pada
laki-laki dan 1.900 ml pada perempuan.
–
Volume cadangan
ekspirasi (VCE) adalah volume ekstra udara yang dapat dengan kuat di keluarkan
pada akhir ekspirasi tidal normal. VCE berkisar 1.200 ml pada laki-laki dan 800
ml pada perempuan.
–
Volume residu
(VR) adalah volume udara sisa dalam paru-par seelah melakukan ekspirasi kuat.
Rata-rata volume ini pada laki-laki sekitar 1.200 ml dan 1.000 pada perempuan.
•
Kapasitas
–
Kapasitas residu
fungsional (KRF) adalah penambahan volume residu dan volume cadangan ekspirasi
( KRF = VR + VCE ). Nilai rata-ratanya adalah 2.200 ml
–
Kapasitas
inspirasi (KI) adalah penambahn volume tidal dan volume cadangan inspirasi ( KI
= VT + VCI ). Nilai rata-ratanya adalah 3.500 ml.
Faktor yang mempengaruhi difusi gas selain gradien tekanan, antara lain:
·
Ketebalan
membran respirasi.
·
Area permukaan
membran respirasi.
·
Solubilitas gas
dalam membran respirasi.
Transpor karbon dioksida. Karbon dioksida yang berdifusi ke dalam darah
dari jaringan dibawa ke paru-paru melalui cara berikut ini :
·
Sejumlah kecil
karbon dioksida (7% sampai 8%) tetap terlarut dalam plasma.
·
Karbon dioksida
yang tersisa bergerak ke dalam sel darah merah, di mana 25%-nya bergabung
dalam bentuk
- Sebagian besar karbon dioksida dibawa dalam bentuk bikarbonat,
terutama dalam plasma.
- Pergeseran klorida. Ion bikarbonat bermuatan negative yang
terbentuk dalam sel darah merah berdifusi ke dalam plasma dan hanya
menyisakan ion bermuatan positif berlebihan.
- Ion hydrogen bermuatan positif yang terlepas akibat disosiasi asam
karbonat, berikatan dengan hemoglobin dalam sel darah merah untuk
meminimasi perubahan pH.
Kendali Saraf
|
Kendali Kimia
|
Respirasi dikendalikan oleh 2 mekanisme saraf yang
terpisah yaitu :
1. Sistem Volunter yang berasal dari korteks
serebral dan pengendalian pernafasan saat melakukan aktivitas seperti
berbicara dan makan.
2. Sistem Involunter yang terletak dibagian medula
dan batang otak serta mengatur respirasi sesuai kebutuhan metabolic tubuh.
|
Kemoreseptor mendeteksi perubahan kadar oksigen,
karbon dioksida dan ion hydrogen dalam darah arteri dan cairan
serebrospinalis serta menyebabkan penyesuaian yang tepat antara frekuensi dan
kedalaman respirasi.
Kemoreseptor Sentral
Kemoreseptor Perifer : merespon terhadap perubahan
konsentrasi ion oksigen, karbon dioksida dan ion hydrogen
|
l Jantung berada dalam rongga thoraks
di area mediastinum (ruang antar paru)
l Terdiri dari sisi apeks
(intercostalis 5) dan basal (costalis 2)
l Terdiri dair 3 lapisan : perikardium, miokardium dan endocardium
l Miokardium :Terdiri atas otot
jantung. Gerakannya involunter. Miokardium paling tebal berada pada bag apeks
dan paling tipis di basal
l Endokardium : melapisi bilik katup jantung.
Mengkilat, halus dan tipis utk aliran darah
l Perikardium : viseral dan parietal,
menghasilkan cairan serosa kedalam ruang antara visera dan parietal, shg
gerakannya halus saat kontraksi
Ruangan dalam jantung di bagi menjadi 4
Atrium destra berfungsi menerima darah kaya CO2
dari seluruh tubuh dan meneruskannya ke dala ventrikel destra
Ventrikel destra berfungsi menerima darah dari atrium
kemudian meneruskannya menuju paru paru
Atrium sisnistra berfungsi menerima darah yang kkaya O2 dari paru paru yang kemudian dilanjutkan ke
ventrikel sinistra
Ventrikel sinistra berfungsi menerima darah dari atrium
sinistra dan kemudian menyalurkan darah dari seluruh tubuh. Ketebalannya lebih
tebal dari bagian jantung yang lain mengingat fungsi dari ventikel sinistra
lebih berat dari bagian yang lain.
Dalam jantung terdapat 4 katup:
Katup trikuspidalis adalah katup yang berda di antara
ventrikel destra dan atrium destra
Katup bikuspidalis adalah katup yang berada di antara
ventrikel sisnistra dan atrium sinistra
Katup aorta adalah
katup yang berada di pembuluh aorta
Katup pulmona adalah katup yang berada di pembuluh pulmonalis
![](https://yusupkrisfe.files.wordpress.com/2014/02/new-picture.png)
Sistem Sirkulasi
Aliran
darah ke jantung
›
Sirkulasi pulmonar :
Atrium kanan à katup trikuspid à ventrikel kanan à katup semilunar à trunkus pulmonar à arteri pulmonar kanan dan kiri à kapiler paru à vena pulmonar à atrium kiri
›
Sirkulasi sistemik :
Atrium kiri à katup bikuspid à ventrikel kiri à katup semilunar à trunkus aorta à sel, jaringan, dan organ tubuh
Sirkulasi koroner
§ Arteri koroner kanan dan kiri (cabang aorta tepat di
atas katup semilunar aorta)
§ Ateri koroner kiri :
à Arteri interventrikular anterior (desenden) à arteri marginalis kiri
à Arteri sirkumfleksa
§ Arteri koroner kanan :
à Arteri interventrikular posterior (desenden)
à Arteri marginalis kanan
§ Vena jantung : dari dr miokardium à sinus koroner à atrium kanan
Sistem
pengaturan jantung
§ Serabut
purkinje : serabut otot
jantung khusus yg mampu menghantarkan impuls à atrium berkontraksi à ventrikel berkontraksi
§ Nodus
sinoatrial (nodus S-A)
§ Melepaskan impuls
72 x/mnt
§ Mengatur frekuensi kontraksi irama = pemacu jantung
§ Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) Ã menunda impuls seperatusan detik sp ejeksi darah
atrium selesai sblm tjd kontraksi ventrikular
§ Berkas
A-V (berkas His) Ã sekelompok besar serabut purkinje
Saraf Yang
Mempersyarafi jantung
l Jantung dipengaruhi saraf autonom yg berasal dr medula
oblongata yaitu : simpatis dan parasimpatis
l Sy parasimpatik mempersyarafi otot atrium, sa node dan
av node. Stimulasi sy parasimpatik mengurangi denyut jantung
l Sy simpatik mempersyarafi sa dan av node serta
miokardium atrium dan ventrikel. Stimulasi sy simpatik meningkatkan denyut
jantung
Siklus
jantung
l Fungsi utama : mempertahankan sirkulasi darah. Jantung
bekerja sbg pompa dgn serangkaian kejadian (siklus jantung)
l Siklus jantung/menit = 60-80x/mnt
l Siklus terdiri : sistol atrium, sistol ventrikular,
dan diastole jantung komplet (relaksasi atrium dan ventrikel)
Suara
Jantung
l S1(lub)
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pd dinding ventrikel & arteri; dimulai pd awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium.
l S2(dup)
terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
terjadi saat penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
l S3
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel scr tiba-tiba pd saat pembukaan AV, pd akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pd anak dgn dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
l S4
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal
terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yg ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang tjd pd individu normal
Murmur
(Bising Jantung)
l Suara jantung abnormal akibat adanya arus turbulen di
dlm rongga jantung & pembuluh darah.
l Arus turbulen umumnya tjd karena kelainan katup,
yaitu: stenosis (katup tdk dpt membuka scr sempurna) atau insufisiensi katup
(katup tdk dpt menutup scr sempurna)
l Murmur diastol: setelah S2 akibat stenosis katup
AV atau insufisiensi katup semilunar
l Murmur sistol: setelah S1 akibat insufisiensi katup AV
atau stenosis katup semilunar
Pengontrolan
Curah Jantung
l Curah jantung (cardiac output): jumlah darah yg
dipompa oleh tiap ventrikel dlm waktu 1 menit
l Pd org dewasa (istirahat) ± 5 L/menit; meningkat sesuai dg kebutuhan
l Curah jantung = Isi sekuncup x denyut jantung per
menit
l Isi sekuncup (stroke volume): volume darah yang
dipompa ventrikel tiap denyut.
l Setiap berdenyut, ventrikel memompa ± 2/3 volume ventrikel;
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)
- jml darah yang dipompa: fraksi ejeksi
- sisa darah yg masih ada di ventrikel setelah sistol berakhir:
volume akhir sistol (ESV = end systolic volume)
- jumlah darah yang dpt ditampung ventrikel sampai diastol
berakhir: volume akhir diastol (ESD = end diastolic volume)
Frekuensi
jantung
l Frekuensi jantung ditentukan oleh curah jantung
(berbanding lurus).
l Faktor yg menentukan : sistem saraf otonom, zat kimia
(adrnalin, tiroksin), posisi, latihan, status emosional, jenis kelamin, usia,
suhu tubuh, reflek baroreseptor
Reflek
baroreseptor
l Reflek baroreseptor berbanding terbalik dengan
frekuensi jantung.
l Peningkatan tekanan darah di arteri menstimulasi
baroreseptor meningkatkan aktivitas parasimpatik shg memperlambat frek jantung
dan stimulasi simpatik di pemb darah dihambat menyebabkan vasodilatasi
akibatnya tekanan darah sitemik turun
Proses oksigenasi
•
Proses
Pemenuhan keb oksigenasi terdiri dr :
- Ventilasi
- Difusi gas
- Transportasi gas
1.1 Ventilasi
merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dari atmosfir kedalam alveoli atau dari alveoli keatmosfir.
-
Proses
ventilasi dipengaruhi :
- Perbedaan tekanan atmosfir dengan paru dimana semakin tinggi tempat maka tekanan udara semakin rendah & sebaliknya.
Kemampuan torak & paru pada alveoli dalam malaksanakan ekspansi
Kepatenan jalan napas dari hidung sampai alveoli dimana terdiri dari berbagai otot polos yang kerjanya dipengaruhi oleh Sistem saraf otonom (dimana terjadi rangsangan saraf simpatis terjadi relaksasi sehingga terjadi vasodilatasi Kerja parasimpatis meyebabkan kontraksi sehingga terjadi vasokonstriksi atau penyempitan)Refleks batuk,muntah
•
Adanya
peran mukus siliaris sebagai barier atau penangkal benda asing yang mengandung interveron & mengikat Virus.
•
Pengaruh
lain adalah Complience dan recoil
•
-
Complience Merupkan kemampuan paru untuk mengembang & dipengaruhi oleh beberap faktor yaitu Cairan surfaktan yang terdapat pada lapisan alveoli berfungsi menurunkan tegangan permukaan & adanya sisa udara yg menyebabkan tidak terjadi kolaps dan gangguan torak. Surfaktan diproduksi saat terjd peregangan
sel alveoli dan disekresi saat ketika menarik
•
Recoil
: Kemampuan mengeluarkan CO2
atau kontraksi menyempitnya paru.
•
Pusat
pernapasan pada medulla oblongata & pons dapat mempengaruhi proses ventilasi dimana CO2 memiliki kemampuan merangsang pusat pernapasan dalam batas 60 mmHg & bl pCO2 kurang dr 80 mmHg dapat menyebabkan depresi pernapasan
2.2 Difusi Gas
Merpkn pertukaran oksigen dialveoli
& kapiler paru & C02 dikapiler
& alveoli. Hal ini dipengaruhi oleh Luas permukaan paru,tebal membran respirasi /
permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli & interstisial (
keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila terjadi penebalan), perbedaan tekanan dan konsentrasi
Oksigen.
3.3 Transportasi Gas
•
Merupakan proses pendistribusian O2 kapiler kejaringan tbh
& CO2 jaringan tubuh kekapiler
•
Transportasi
gas dipengaruhi oleh beberapa faktor Yaitu Curah jantung, latihan, perbandingan sel darah dengan darah secara keseluruhan (hematokrit) serta erotrosit dan kadar
Hb.
TANDA DAN GEJALA GANGGUAN OKSIGENASI
Jenis-jenis
gangguan oksigenasi
1. Hiperventilasi: merupakan upaya tubuh dalam
meningkatkan jumlah Oksigen dalam paru-paru agar pernafsan lebih cepat dan
dalam. Hiperfentilasi dapat disebabkan karena kecemasan, infeksi, keracunan
obat-obatan, keseimbangan asam basa seperti osidosis metabolik. Tanda-tanda
Hiperventilasi adalah takikardi, nafas pendek, nyeri dada, menurunnya
konsentrasi, disorientasi, tinnitus.
2. Hipoventilasi: terjadi ketika ventilasi alveolar
tidak adekuat untuk memenuhi penggunaan oksigen tubuh atau untuk mengeluarkan
karbondioksida dengan cukup. Biasanya terjadi pada keadaan atelektasis (kolaps
paru). Tanda-tanda dan gejalanya pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri
kepala, penurunan kesadaran, disorientasi, ketidak seimbangan elektrolit.
3. Hipoksia : tidak adekuatnya pemenuhan oksigen
seluler akibat dari defisiensi oksigen yang didinspirasi atau meningkatnya
penggunaan oksigen pada tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh
menurunnya hemoglobin, kerusakan gangguan ventilasi, menurunnya perfusi
jaringan seperti pada syok, berkurangnya konsentrasi oksigen jika berda di
puncak gunung. Tanda dan gejala Hipoksia adalah kelelahan, kecemasan,
menurunnya kemampuan konsentrasi, nadi meningkat, pernafasan cepat dan dalam
sianosis, sesak nafas.
Tanda dan Gejala:
1. Suara nafas tidak normal
2. Perubahan jumlah pernafasan
3. Batuk disertai dahak
4. Penggunaan otot tambahan pernafasan
5. Dispnea
6. Penurunan haluan urin
7. Penurunan ekspansi paru
8. Takhipnea
Tidak ada komentar:
Posting Komentar